Home » » Meraih Cinta Di Bulan Ramadhan

Meraih Cinta Di Bulan Ramadhan

Written By FUM Makassar on Mar 6, 2011 | 6.3.11

MASA. Pergantian siang dan malam adalah bahannya, pertukaran detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, seakan-akan saling mengejar tanpa hentinya, perputaran matahari dan peredaran bulan adalah lingkarannya.

Baru kemarin rasanya, kita menyambut Ramadhan. Rasanya masih begitu akrab dalam ingatan kita tentang hari-hari Ramadhan yang kita lalui, shiyam… qiyam… tilawah Al Qur’an… menghadiri pengajian…

Saudariku, kini Ramadhan kembali hadir menyapa. Telah datang kepada kita bulan Ramadhan, musim kebaikan, musim penggandaan ganjaran dan pemberian hadiah besar-besaran, dibukakannya pintu kebaikan. Bulan diturunkannya Al Qur’an.

Sangat banyak ayat maupun hadits yang menyebutkan tentang keutamaan dan kemuliaannya.  Diantaranya adalah:
Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda, “ketika datang Ramadhan, dibukalah pintu syurga dan ditutuplah pintu neraka dan dibelenggulah syaithan” (muttafaqun’alaihi)

Dibukanya pintu syurga karena banyaknya amal ibadah pada waktu itu sebagai pendorong bagi yang beramal, dikunci pintu syurga karena sedikitnya maksiat yang dilakukan, dan dibelenggunya syaithan sehingga mereka tidak leluasa sebagaimana di bulan lainnya.
Rasulullah juga bersabda bahwa, “Barangsiapa berpuasa dengan iman dan mengharapkan (pahala dari Allah), maka diampunkan baginya yang telah berlalu dari dosanya.” (H.R Bukhari&Muslim)

Saudariku, bertemunya kembali kita dengan bulan ramadhan merupakan nikmat yang agung. Dengan bulan itu, kita dapat kembali pada Allah, dari perbuatan maksiat kepada ketaatan, dari lalai kepada mengingatNya, dari jauh menjadi dekat kepada Allah.

Selamat, selamat datang puasa
Wahai kekasih yang menghampiri kami setiap tahun
Kami sambut engkau dengan sepenuh cinta
Setiap cinta kepada selain Yang Maha Mulia tertolak
Maka ampunilah dosa-dosa kami, Ya Allah
Wahai diri, tidak cukupkah engkau melakukan dosa pada bulan Rajab
Lalu engkau sambung lagi pada bulan Sya’ban
Telah datang bulan puasa kepadamu setelah keduanya
Janganlah lagi kau jadikan bulan itu sebagai bulan dosa
Bacalah Al Qur’an dan bersungguhlah dalam bertasbih…
Karena bulan itu bulan Al Qur’an dan tasbih…
Berapa banyak yang engkau kenal mereka yang berpuasa…
Dari keluarga, tetangga dan saudara…
Mereka telah dimusnahkan oleh kematian, menyiksakan dirimu…
Alangkah dekatnya yang sekarang dengan yang terdahulu…
Selamat datang wahai ramadhan! Engkau kembali datang setelah penantian selama setahun penuh. Pada tahun ini, telah meninggal sekian orang. Dan telah lahir sekian bayi.

Ramadhan datang kepada kita, setelah kita memenuhi waktu setahun lalu dengan kebaikan ataupun kejahatan. Dan semua itu akan diperlihatkan Allah melalui catatan-catatan amal kita.
Ramadhan kembali datang untuk berkata kepada mata agar ia berpuasa dari memandang yang haram dan memerintahkannya untuk menangis di tengah kegelapan malam.

Ramadhan kembali datang untuk berkata kepada lisan, agar ia terhenti dari membicarakan aib orang lain, mengadu domba, berkata keji dan kotor, begitu juga bersenda gurau dengan hal yang menjauhkan dari Allah. Dan memerintahkannya untuk banyak berzikir.

Ramadhan kembali datang untuk berkata kepada tangan, agar ia menahan diri dari menumpahkan darah, membunuh jiwa yang tak bersalah. Agar ia berpuasa dari memukul, membunuh, menncuri dan korupsi.

Ramadhan kembali datang untuk berkata kepada kaki “wahai kaki, berpuasalah dari berjalan menuju tempat-tempat kemaksiatan lagi kesesatan dan pulang-pergi dalam kemurkaan Rabb langit dan bumi, dari jalan-jalan yang tercela, rendah dan hina!”

Ramadhan kembali datang untuk berkata kepada perut agar berpuasa dari memakan barang yang haram, karena badan yang diberi makanan haram, neraka lebih pantas baginya.

Sungguh, Allah sangat mencintai orang-orang yang berpuasa, hingga Allah menetapkan kemuliaan bagi hamba-hambaNya yang berpuasa.

Lima Perkara Mulia
Terdapat hadits shahih yang  menyatakan bahwa Rasulullah bersabda:
“Allah memuliakan umatku dengan lima perkara” yaitu:
1.    Bau tidak sedap dari mulut seseorang di antara umatku lebih wangi daripada harumnya misk.
2.    Ikan-ikan pun memintakan ampun kepada seseorang di antara mereka sampai ia berbuka.
3.    Allah menghiasi jannah setiap hari dan Dia berfirman kepada jannah: “berhiaslah! Hampir-hampir hambaKu menerima bantuan untuk kemudian memasukimu.”
4.    Allah membelenggu setan atau para dedengkotnya, sehingga mereka tidak dibiarkan melakukan apa yang sebelumnya akan mereka lakukan.
5.    Pada akhir malam dari bulan Ramadhan, allah membebaskan (hambaNya dari siksa neraka) sebanyak jumlah manusia yang diampuni pada malam-malam sebelumnya.
Lalu ada sahabat bertanya, “wahai rasulullah, apakah itu pada malam lailatul Qadar ataukah akhir malam?” beliau menjawah, tidak akan tetapi seorang pekerja akan dibayar upahnya setelah selesai bekerja”.

Sobat nadiah, shaum (puasa) adalah perisai , apabila salah seorang diantara kita shaum, hendaklah ia menjaga dirinya tak hanya sekadar dari makan dan minum. Lalu apa makna puasa yang sesungguhnya?

Puasa memiliki rahasia dan tujuan, tidak ada yang bisa mengetahuinya kecuali orang yang menghidupkan puasa dalam panas terik dan menghidupkannya leat amal, dengan hati yang gembira dan penuh harap akan cinta dari RabbNya.

Makna pertama, puasa adalah sarana dan jalan menuju takwa pada Allah. Oleh karena itu, Allah mengakhiri ayat AlBaqarah dengan “….agar mereka bertakwa” bukan dengan ungkapan agar kalian bertadabur atau berdzikir, atau bersyukur.

Puasa adalah sarana dan pendorong untuk bertakwa kepada Allah. Karena nafsu itu akan kalah dengan rasa lapar, dan tali kekang hawa nafsu itu juga dapat dikendalikan rasa lapar. Dengan demikian, ia akan bisa menapaki jalan menuju cinta RabbNya.

Makna kedua, shaum mengingatkan kita tentang orang-orang yang kelaparan karena kefakiran dan kemiskinan, yang tak pernah diketahui oleh orang-orang kaya. Bisa jadi, kita yang setiap hari tersedia makanan enak di rumah, sama sekali tak pernah menyadari bahwa di sana ada orang-orang yang hidup kelaparan di pagi dan sorenya.

Oleh karena itu, allah hendak member kabar kepada mereka bahwa di sana ada saudara-saudara mereka yang tidur  beralaskan tanah dan berselimut langit, tiada mendapatkan sesuap nasi pun.

Atau dengan bahasa isyarat Allah hendak berkata, “jika kalian merasa lapar selama sebulan, maka ketahuilah orang lain telah merasa lapar selama berbulan-bulan”

Makna ketiga, shaum memberi kesempatan untuk beribadah secara total. Karena jiwa itu setiap kali ia makan dan kenyang serta banyak minum, setiap kali itu pula ia berat dan condong ke tanah. Sebaliknya, ketika lapar dan dahaga, ia akan “pergi menuju langit”, ia melayang untuk mencari cinta sejatinya….Cinta Allah Yang Maha Hidup dan maha Berkuasa.
Oleh karena itu, Nabi (pernah) berpuasa siang hingga malam. Ketika para sahabat ingin berbuat hal serupa, beliau bersabda, “sesungguhnya diriku tidak seperti kalian. Pada malam hari aku diberi makan dan minum oleh RabbKu.”

Ibnul Qayyim menuturkan bahwa artinya bukan makanan dan minuman yang bisa dirasakan panca indera, akan tetapi maknanya: Allah menganugrakan rasa rindu, kenikmatan bermunajat, makrifah, doa dan kedekatan. Sehingga datanglah perasaan bahagia menggantikan fungsi makanan dan minuman.

Setiap amalan bani adam akan mendapatkan balasan kebaikan yang semisal atau sepuluh kali lipat bahkan tujuh ratus kali lipat, hingga kelipatan yang tak terhingga kecuali shaum. Karena tidak ada yang tahu berapakah pahalanya kecuali Allah. Lebih dari itu, Allah menghususkan bagi orang-orang yang berpuasa sebuah pintu di jannah.

Sebuah pintu yang sangat lebar, yang akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa ketika memasuki syurga. Allah menyeru mereka dengan suaraNya saat mereka telah memasuki syurga, “makanlah wahai kalian yang dahulu tidak bersenang-senang”

Rasulullah bersabda: “sesungguhnya di jannah itu ada sebuah pintu yang diberi nama “Ar Rayyan” yang masuk melaluinya pada hari kiamat hanyalah orang-orang yang berpuasa. Tidak akan masuk melaluinya selain mereka. Diserukan, manakah orang-orang yang berpuasa? Kemudian mereka memasukinya, apabila orang yang terakhir dari mereka telah memasukinya maka pintu tersebut ditutup, sehingga tidak ada seorang pun yang memasukinya.”

Subhanallah, sungguh indah janji Allah bagi orang-orang yang berpuasa. Lalu bagaimana seharusnya seorang muslimah menjalani hari-hari di bulan ramadhan?
1.    Berpuasalah untuk mengetahui kejujuran iman Ukhti
Dengan perintah puasa, Allah hendak menguji iman kita. Rasulullah bersabda, Allah berfirman:
“setiap amal bani adam adalah baginya kecuali puasa, sesungguhnya ia bagi Ku, Aku sendiri yang akan membalasnya”
Maksudnya adalah, puasa itu rahasia anda dengan Allah, sama halnya shalat. Hanya saja, saat sholat orang lain melihatnya, bagitu juga dengan haji. Akan tetapi dalam hal puasa, bisa saja kita makan sembunyi-sembunyi dan tak ada yang tahu. Padahal Allah Maha Melihat.
2.    Awali shaum anda dengan niat yang ikhlas
Hendaklah kita mengawali shaum dengan niat yang ikhlas, karena tidak ada pahala bagi orang yang tidak punya niat.
3.    Jangan habiskan hari-hari shaum dengan tidur
Kebanyakan orang menghabiskan hari puasanya dengan tidur. Dari subuh hingga dhuhur, dilanjutkan dari zuhur hingga ashar, dan ashar hingga magrib. Lantas dimanakah rasa payah? Dimanakah rasa lapar dan dahaga? Serta bagaimana membersihkan hati Anda agar Allah menyelamatkanmu dari neraka?
Tidak sepatutnya menjadikan seluruh waktu siang untuk tidur, dan seluruh waktu malam untuk hal-hal sia-sia.
4.    Banyak membaca Al Qur’an
Ramadhan adalah bulan Al Qur’an, di dalamnya ayat pertama diturunkan, sebagaimana firman Allah: “bulan Ramadhan, bulan yang Al Qur’an diturunkan di dalamnya sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan dari petunjuk dan pembeda”
Para imam dahulu, apabila telah masuk bulan Ramadhan, mereka menutup buku-buknya, tidak menerima permintaan fatwa dan menetap di di masjid hingga ramadhan berlalu.
5.    Perbaruilah taubat kita
Ramadhan sampai ramadhan berikutnya akan menghapuskan dosa-dosa kecil yang telah kita lakukan namun tidak berlarut-larut. Akan tetapi, berkenaan dengan dosa besar haruslah dengan taubat.

Begitu banyak amalan lainnya yang penting untuk kita lakukan di bulan ramadahn, seperti Qiyamullail, bersedekah, menyambung tali silaturrahim, dan sebagainya. Semoga Allah memberikan kita taufiq untuk menghabiskan hari-hari indah Ramadhan dengan amal-amal yang dapat membawa kita menuju Syurga melalui pintu ARRayyan.

Share this article :

Post a Comment

Jangan pergi begitu saja. Setidaknya, silakan berkomentar dulu ya!
Syukran wa Jazakumullahu Khair.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Forum Ukhuwah Muslimah Makassar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger