Jilbab itu Cahayamu

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Jilbab.

Sebuah kata yang saat ini pastinya akrab di telinga semua orang. Seiring berjalannya waktu, jilbab bukan lagi dianggap hal aneh layaknya apa yang terjadi saat awal-awal pakaian ini mulai dikenal di masyarakat kita. Saat itu, orang yang mengenakan jilbab masih sangat jarang, kalaupun ada, palingan hanya yang memang santri di pesantren, atau yang benar-benar paham agama.

Nah, sekarang jilbab bahkan seolah menjadi suatu trend dalam berbusana. Mulai dari yang dililit di leher, bunga-bunga di mana-mana, peniti sana-sini, dipadu padan sampai beberapa lapis dan warna, atau yang hanya polos dan tidak bercorak.

Ukurannya juga beda-beda, mulai dari yang seukuran topi, nutup sampai leher doang, menjulur ke atas dada, menutupi seluruh tubuh, ada juga yang sampai betis, bahkan ada yang sampai ikut menutup wajah. Dari adek bayi sampai nenek-nenek pun juga ada jilbabnya!

Segala sesuatu yang Allah perintahkan, pasti ada hikmah di dalamnya, karena Allah-lah yang menciptakan kita dan hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik untuk makhluk-Nya. Begitu pun untuk para muslimah, syariat jilbab ternyata juga menyimpan banyak hikmah yang merupakan bukti kasih sayang Allah, diantaranya:

a. Dalam tinjauan syariat, ada dua hal yang merupakan hikmah besar dari diperintahkannya berjilbab, yaitu:

    Diselamatkan dari azab Allah, Rasulullah bersabda: “Ada 2 macam penghuni neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya; sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya; dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, sesat, dan menyesatkan, yang di kepala mereka ada sesuatu yang mirip punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedang bau surga itu tercium dari jarak yang jauh” (HR.Muslim).
    Bentuk penjagaan Allah. Allah berfirman dalam QS. Al - Ahzab : 59 “Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian agar mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

b. Dalam dunia kedokteran, salah satu hal yang membahayakan kesehatan adalah wanita yang melepaskan jilbab dan berpakaian terbuka ataupun yang ketat. Dia bisa terjangkit kanker nesofaring, penemuan ini dilakukan oleh Prof.Dr.Kemal Melker, kepala bagian Tumor di Markaz al Amirah lil Awram, sebuah klinik kesehatan milik angkatan bersenjata Saudi. Selain itu dapat juga menyebabkan kanker kulit karena konfrontasi kulit dengan matahari secara langsung, sebagaimana yang dijelaskan secara ilmiah.

Majalah kedokteran Inggris juga melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, di antaranya bahwa kanker ganas melanoma banyak menyerang gadis atau putri-putri yang faktanya peminat pakaian ketat. Sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama karena obat untuk semua jenis kanker tidak ampuh untuk kanker ganas melanoma ini.

Subhanallah… betapa besar rasa sayang yang Allah berikan kepada kita, khususnya muslimah melalui perintah berjilbab ini. Nah.. udah tau kan, hikmah di balik jilbab???

Selanjutnya kamu juga harus tau gimana sih syarat-syarat dalam berjilbab, agar jilbab yang kita kenakan benar-benar jilbab yang syar'i (sesuai dengan islam) yang tentunya akan bernilai pahala buat kita!

• Berhijab (berjilbab) yaitu dengan menutupi tubuh dari laki-laki yang bukan mahram kita. Jadi tidak tipis, pendek, mencolok (warnanya), dan tidak serupa dengan warna kulit.
• Tidak ketat, sehingga tidak menampakkan lekuk-lekuk dari anggota tubuh. Lagi pula pakaian yang ketat dapat menghambat peredaran darah kita. Ingat kan, penyakit-penyakit ganas yang bisa menyerang orang yang suka berpakaian ketat?!

Karena menutup aurat merupakan suatu ibadah, so pasti bakal diaminkan oleh semua orang. Tapi, bagaimana sebenarnya cara menutup aurat yang benar? Apa kamu yakin jilbab yang kamu kenakan sudah sesuai dengan tuntunan syar'i?

Ukhti... Agama islam merupakan agama yang sempurna, segala sesuatu telah diatur di dalamnya mulai perkara yang terkecil hingga perkara yang terbesar, termasuk masalah berpakaian. Wanita sebagai makhluk ciptaan Allah dengan segala keindahannya juga tidak lepas dari tuntunan syariat yang mengatur cara kita berbusana.

Allah berfirman : “Katakanlah kepada wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,…” (QS. An Nur : 31). So, adanya firman Allah di atas nunjukkin kalau jilbab untuk wanita itu wajib hukumnya!

• Tidak diberi wewangian/parfum/cologne dan sebagainya. Rasulullah bersabda “Sesungguhnya, seorang wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati kaum (laki-laki) bermaksud agar mencium baunya, maka ia telah melakukan zina” (HR.Tirmidzi).
• Pakaian wanita tidak boleh menyerupai pakaian laki-laki. “Rasulullah melaknat laki-laki yang mengenakan pakaian wanita, maupun wanita yang mengenakan pakaian laki-laki” (HR. Abu Daud dan An Nasai).
• Tidak menyerupai pakaian orang kafir, misalnya gaun pengantin putih yang panjang yang biasa dikenakan pada resepsi pernikahan di gereja.  “Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan itu”  (HR. Ahmad).
• Berpakaian tanpa bermaksud supaya dikenal, baik itu dengan pakaian mahal ataupun murah untuk dilihat kezuhudannya (riya'). “Siapa yang mengenakan pakaian tersohor (bermaksud supaya dikenal) di dunia maka Allah akan memberikan pakaian hina pada hari kiamat, lalu dinyalakan api pada pakaian tersebut”  (Abu Daud).

Berikut penyimpangan-penyimpangan dalam berjilbab…

• Tidak ditutupnya seluruh tubuh, seperti yang dianggap sepele misalnya terlihatnya bagian kaki, padahal kaki juga termasuk aurat!
• Terlihatnya dada (karena jilbab dikaitkan/dililitkan pada leher), ada juga yang mengenakan baju dengan lengan yang digulung sampai siku.
• Wanita berjilbab tapi pakaiannya tipis sehingga memperlihatkan bagian tubuhnya.
• Berjilbab dengan menggunakan celana panjang atau jeans, yang tentunya akan memperlihatkan lekuk tubuh.
• Bersifat temporer, jilbab hanya dipakai pada saat-saat tertentu, misalnya ketika ingin ke sekolah/kampus, pengajian, bulan Ramadhan, dan setelah itu dilepas.

So... jilbab itu tidak mengekang atau menutup kecantikan kita, tapi justru jilbab dapat menjaga kehormatan dan kemuliaan kita sebagai seorang muslimah. Benda yang berharga dan bernilai pastinya akan diletakkan dalam tempat yang tertutup dan terhindar dari gangguan apapun. Begitu pula dengan wanita yang merupakan makhluk yang amat dimuliakan dalam Islam.

Jilbab adalah simbol ketaatan kita kepada Allah dan simbol kebebasan kita untuk menjalankan perintahNya karena Allah semata, bukan hanya karena masalah pendidikan atau pekerjaan, bukan karena harta dunia, apalagi karena mengharap pujian dari manusia lainnya. Menjadi seorang muslimah yang kaffah (menyeluruh) haruslah menjadi impian kita. Dan untuk mencapai impian itu kita harus lebih banyak lagi belajar mengenai Ad-dien (agama) ini. Ilmu adalah cahaya, cahaya yang dapat membantu kita menuju jalan kebenaran.\

Ukhti.. semoga jilbab ini dapat menjadi cahaya yang dapat mengantarkan kita ke surgaNya! Insya Allah... Wallahu Musta'an.

Maraji’ :

- Saudariku, apa yang menghalangimu untuk berhijab? (Syaikh Abdul Hamid Al-Bilaly)

- Sepuluh sifat bidadari dunia (Dr. Aidh Al-Qarni)

----------------------

Eits, kehabisan buletin Qurrata A'yun...(?)

Laa tahzan, ukhtifillah...

Antunna bisa print sendiri buletin kesayangan kamu ini dengan terlebih dahulu men-download-nya.

Asyik, kan?

Qurrata A'yun-Jilbab(1).jpg

  

Qurrata A'yun-Jilbab(2).jpg

Buletin Qurrata A'yun Tahun 111 No. 04 / Juni 2009 M / Jumadil Tsani 1430 H